Kecepatan Akses Data Pada Koneksi Internet

Tahapan dalam akses kecepatan data pada dasarnya diawali dengan generasi pertama (1G) namun dalam penulisan kali ini saya langsung mengacu kepada generasi ke 2 (2G) dan seterusnya….

2G
teknologi generasi ke dua atau 2G, sudah menggunakan teknologi digital. Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System for Mobile Communication) yang beroperasi di frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps. Keunikan GSM dibanding 1G adalah layanan SMS (Short Message Service), yaitu layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter.

GPRS
General Packet Radio Service, atau GPRS dapat digunakan untuk transfer data dalam bentuk paket data yang berkaitan dengan email, MMS (Multimedia Messaging), WAP (Wireless Application Protocol), dan World Wide Web (WWW). Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld komputer.

EDGE
Enhanced Data Rates for GSM Evolution, atau EDGE merupakan teknologi yang masih pada generasi 2.5G. Sebelumnya pada GPRS menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sebesar 384 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar dari GPRS.

UMTS

UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) : perkembangan selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.

HSDPA

HSDPA merupakan standar HSPA dengan kemampuan dari sisi kecepatan transfer downlink-nya (dari jaringan ke handset), dimana HSDPA dapat mencapai kecepatan downlink 7.2 Mbps dan secara teori dapat ditinggkatkan sampai kecepatan 14.4 Mbps dengan maksimum uplink 384 kbps. HSDPA selain dapat digunakan oleh handphone tetapi dapat pula digunakan oleh Notebook untuk mengakses data dengan kecepatan tinggi.

Daftar Pustaka :

http://m.paseban.com/?mod=content&act=read&id=1121

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gsm_structures.svg

http://id.wikipedia.org/wiki/4G

http://code.google.com/p/ak91-projectx/downloads/detail?name=Teknologi+komunikasi+data+GSM.docx

DROP CALL PADA BTS

Sebelum mengacu pada pembahasan judul artikel ini ada baiknya kita mengenal benda yang bernama “BTS” ini.

  • Apa sih BTS itu?????

BTS merupakan singkatan dari Base Transceiver Station. Sebuah Base Transceiver Station (BTS) mempunyai fungsi untuk menerima akses telekomunikasi dari sebuah handset / MS (Mobile Stasion) yang ingin berkomunikasi dengan pengguna yang lain. Dilanjutkan proses pensinyalan dan juga pengiriman data menuju BSC untuk diolah lebih lanjut. Selain proses pengiriman dan penerimaan data, maka sebuah BTS juga bertugas untuk menghandle proses handover. Handover adalah mekanisme handling sebuah handset yang berpindah dari suatu area coverage BTS satu pada BTS yang lain. Di Indonesia dikenal berbagai macam vendor BTS yang cukup populer, seperti Alcatel, Ericsson, Huawei, Motorola, Siemens dan Nokia. Kesemuanya memasarkan produk yang relatif serupa kepada para klien, yakni operator selular. Siemens merupakan vendor terbesar untuk pangsa radio station dan switching di Indonesia, dengan menguasai sekitar 60 persen dari pangsa pasar. Dimana Siemens memasok seluruh dari ribuan BTS Telkomsel, sebagian BTS Satelindo dan Excelcom.

  • Ada apa aja sih di BTS itu??????

BTS sendiri sebenarnya terdiri dari tiga bagian utama. Yakni, tower, shelter dan feeder. Dari ketiga komponen utama itu, towerlah yang paling jelas terlihat.

  • Tower

Jika mendengar nama tower tentulah kita sudah mengenal benda tersebut, Tower yaitu sebuah tiang pemancar dari sebuh BTS. Di Indonesia banyak sekali jenis-jenis tower pemancar ada tergantung dari vendor BTS nya. Fungsi dari Tower itu sendiri adalah untuk memancarkan (Transceiver ) dan menerima (receiver) sinyal ,baik dari MS maupun menuju ke BSC (Base Stasion Control).

  • Shelter

Jika kita melihat sebuah tower pasti di sekitarnya kita melihat  benda yang berbentuk kotak, nah itulah yang dinamakan shelter. Shelter merupakan  tempat untuk menyimpan  berbagai perangkat penting, diantaranya adalah module combiner, module per carrier, core module (module inti), power supply, fan (kipas) pendingin, dan AC/DC converter. Rectifier,Baterei , Microwave system,AntenaSectoral antena microwave

  • Feeder

Feeder adalah kabel yang menghubungkan antara antenna yang terdapat diatas tower menuju ke shelter.

  • Lantas apa hubungannya BTS dengan Drop Call??????

Perlu kita ketahui sistem komunikasi radio GSM adalah dupleks penuh (full duplex): komunikasi dua arah. BTS memancarkan sinyal broadcast, seperti stasiun radio FM, ke handphone-handphone pelanggan. Sebaliknya handphone-handphone pelanggan juga bisa memancarkan sinyal yang bisa dan harus diterima oleh BTS-BTS. Baik BTS maupun handphone pelanggan memancar dengan kanal frekuensi yang terpisah sehingga tidak terjadi delay atau interferensi. .

Kanal frekuensi yang dipakai oleh BTS untuk berkomunikasi dengan handphone-handphone pelanggan dikenal dengan kanal fekuensi downlink sedangkan kanal frekuensi yang dipakai oleh handphone untuk berkomunikasi dengan BTS disebut sebagai kanal frekuensi uplink

Mengapa handphone pelanggan (MS) perlu berkomunikasi dengan BTS? Ingat, handphone dibuat bukan hanya melihat apakah ada sinyal atau coverage saja, tetapi untuk tujuan utama yakni melakukan percakapan. Untuk memulai percakapan, handphone pelanggan harus meminta akses kepada BTS, yang selanjutnya akan di-follow-up oleh BTS dengan menyediakan satu jalur khusus percakapan buat pelanggan yang meminta akses percakapan tadi. Dalam proses ini baik dari MS menuju BTS ataupun sebaliknya sering terjadi masalah yang disebut drop call. Drop call itu sendiri adalah proses terputusnya percakapan yang diakibatkan oleh Low signal strength dan Bad quality /interferensi.

Apa sih yang menyebabkan drop call????

Penyebab drop call terbagi menjadi 2, karena interferensi uplink dan downlink.

Uplink interverensi :

Uplink Interference – Kemungkinan Penyebab:
Poor MS Power

regulationMS yang berada di area border sel diinterferensi oleh MS lain pada co-channel atau adjacent channel sel border pada saat MS transmit ke semua arah.Bad Frequency

planInterferensi uplink mungkin tidak terlihat oleh utomatic

Frequency planning tool. Alasannya diasumsikan ormalnya link radio adalah resiprokal, uplink sama dengan downlink. Terkadang kasusnya mungkin tidak sama.No BTS

DiversityKurangnya BTS diversity memungkinkan loss sensitifitas sebesar 3-4 dB.Fault BTS

ReceiversSensitifitas receiver bisa lebih rendah daripada spesifikasinya.High Antenna

positionBisa menyebabkan co-channel site diudara.

Downlink interferensi

Downlink Interference – Kemungkinan Penyebab:
Poor MS Power

regulationBTS power regulation yang tidak bekerja akan meningkatkan interferensi pada co-channel sel.Bad Frequency

planInterferensi uplink mungkin tidak terlihat oleh automatic Frequency planning tool. Alasannya diasumsikan normalnya link radio adalah resiprokal, uplink sama dengan downlink. Terkadang kasusnya mungkin tidak sama.Low BTS output

powerDaya output lebih kecil dari nilai yang seharusnya.

Penginterferensi co-channel akan terdengar.Faulty BTS

transmitterSensitifitas transmiter lebih rendah dari spesifikasinya.Feeder problemUdara di feeder bisa menyebabkan gangguanEnvironmentKawasan

Berikut adalah flowchart Drop call pada BTS

Semoga artikelnya bermanfaat dan makin menambah wawasan……………..^.^

Daftar Pustaka :

[1] http://amilus.wordpress.com/2009/04/24/drop-call/

[2] http://elreg-01.blogspot.com/

[3] http://tekno-rf.blogspot.com/

[4] http://s-wied.blogspot.com/2010/08/bts.html

[5] http://my.opera.com/kumanz…/blog/surat-cinta-bts-engi

[6] http://dwikasudrajat.blogspot.com/2009/04/bts.html